Abstrak: Waduk Pendidikan Diponegoro dibangun untuk mencegah banjir, menyediakan irigasi dan menyediakan cadangan air. Beberapa bendungan dapat mengalami kerusakan yang mengakibatkan jebolnya bendungan. Salah satu penyebab kerusakan bendungan adalah gejala geologi yang diakibatkan deformasi suatu lapisan. Horizontal to Vertical Ratio (HVSR) merupakan salah satu metode pasif geofisika yang dapat memetakan bawah permukaan tanah untuk memperoleh nilai kerentanan terhadap gelombang seismik Bendungan. Pengambilan data dilakukan menggunakan data Logger GL 240 dan Geophone 3 komponen untuk merekam getaran. Pengukuran dilakukan sebanyak 12 titik. Data mikrotremor diolah menggunakan software Geopsy. Hasil dari pengolahan data menunjukkan bahwa nilai frekuensi dominan adalah 6,67-20 Hz, terususun dari batuan tersier yang terdiri dari batuan pasir dengan kerikil keras, ketebalan sedimen permukaannya sangat tipis di dominasi oleh batuan keras. Nilai Amplikasi adalah 1,19 – 6,18. Kerentanan Seismik berdasarkan indeks kerentanan tanah berkisar antara 0,32- 45. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat diindikasikan bahwa daerah Waduk secara umum dinyatakan berada pada zona yang relatif aman.